Beberapa tahun belakangan banyak muncul isu-isu tentang datangnya akhir zaman. Sulit bagi kita untuk memastikan kebenaran dari setiap berita yang mencuat karena Tuhan yang berkehendak. Untuk itu saya mencoba mengambil beberapa potongan artikel dari beberapa sumber agar dapat kita bandingkan bersama.
Sumber (menurut agama Kristen): http://www.gotquestions.org/indonesia/tanda-akhir-zaman.html
Matius 24:5-8 memberi kita beberapa petunjuk penting sehingga kita dapat memahami mendekatnya akhir zaman. “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Bertambahnya mesias-mesias palsu, bertambahnya peperangan, bertambahnya kelaparan, penyakit dan bencana-bencana alam – semua ini adalah “tanda-tanda” akhir zaman. Bahkan dalam ayat-ayat ini kita diberikan peringatan. Jangan sampai kita ditipu (Matius 24L4), karena peristiwa-peristiwa ini hanyalah permulaan dari sakit melahirkan (Matius 24:8), kesudahannya masih akan datang (Matius 24:6).
(2006, Air laut yang masuk ke Mumbai, tiba-tiba berubah rasa menjadi manis, dan fenomena ini di’temukan’ oleh beberapa penduduk Mumbai yang tiba-tiba merasakan air di Sungai Mahim Creek, salah satu sungai paling terpolusi di India, yang menerima ribuan ton limbah mentah dan limbah industri setiap hari-nya tiba-tiba menjadi manis. Selama beberapa jam, penduduk Gujarat mengatakan bahwa air laut di pantai Teethal juga berubah manis.
Dewan Pengendali Polusi Maharashtra (The Maharashtra Pollution Control Board) telah mengeluarkan peringatan agar tidak ada penduduk yang minum air tersebut, tapi tetap saja banyak orang mengumpulkan air tersebut dalam botol-botol, walaupun banyak sampah dan plastik yang ikut terhanyut dalam arus yang ada. Sekitar jam 2 pagi keesokan harinya, para penduduk yang berjaga mulai mengakui bahwa air yang tadinya manis berubah asin kembali
Kiamat atau hancur leburnya bumi kita ini menurut Anguttara Nikaya, Sattakanipata diakibatkan oleh terjadinya musim kemarau yang lama sekali. Selanjutnya dengan berlangsungnya musim kemarau yang panjang ini muncullah matahari yang kedua, lalu dengan berselangnya suatu masa yang lama matahari ketiga muncul, matahari keempat, matahari kelima, matahari keenam dan akhirnya
muncul matahari ketujuh. Pada waktu matahari ketujuh muncul, bumi kita terbakar hingga menjadi debu dan lenyap bertebaran di alam semesta.
muncul matahari ketujuh. Pada waktu matahari ketujuh muncul, bumi kita terbakar hingga menjadi debu dan lenyap bertebaran di alam semesta.
Analisis:
Jika kita lihat dari artikel 1 sudah terbukti dengan munculnya beberapa pemimpin agama se... (tit...). Namun pada kenyataannya bertentangan dengan yang sudah ada. Artikel 2, mana mungkin air laut berubah rasa menjadi manis, tidak masuk akal tetapi begitulah yang ada. Hingga saat ini para ilmuwan belum dapat menemukan jawaban yang logis untuk fenomena ini. Dan artkel 3, mungkin maksudnya seperti "Sundog" yang terjadi di Cina. Namun kita berdoa jangan sampai terjadi. Hanya dengan satu matahari saja kita sudah panas.
Indonesia sendiri juga mengalami perubahan iklim yang cukup ekstrem, tahun lalu musim hujan datangnya terlambat. Kira-kira memasuki bulan Desember. Tetapi pada tahun ini bulan September saja sudah memasuki musim hujan. Padahal menurut ilmu yang ada seharusnya musim hujan datang pada bulan Oktober.
beberapa negara juga mengalami kejadian-kejadian aneh seperti hujan darah di India, hujan ikan, atau fenomena "sundog" di Cina.
Merujuk pada tanda-tanda yang ada, kita harus dapat bersikap bijak dalam hal pengharapan akhir zaman. Namun kita tidak boleh menafsirkan salah satu dari tanda-tanda ini sebagai indikasi jelas bahwa akhir zaman akan segera tiba. Tuhan telah memberi kita informasi yang cukup sehingga kita dapat mempersiapkan diri, namun tidak cukup untuk membuat kita menjadi sombong.