Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hari Ini Bulog Kalbar Lakukan Operasi Pasar

http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=84248

Senin, 20 Desember 2010 , 10:00:00


PONTIANAK- Untuk mengantisipasi naiknya harga beras yang belakangan ini harganya mulai melonjak, hari ini (20/12) Perum Bulog Kalbar akan menggelar operasi pasar. Kegiatan dilakukan di empat titik seperti pasar Cempaka, pasar Mawar, pasar Dahlia dan pasar Flamboyan. “Beberapa waktu lalu kita sudah berkoordinasi dengan para pedagang setempat untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah menyukseskan operasisi pasar ini,” kata Kepala Perum Bulog Kalbar, Muhammad Hasyim kepada Pontianak Post, kemarin. Dengan adanya operasi pasar tersebut, Hasyim berharap dapat menekan harga beras yang belakangan ini merangkak naik. Setelah adanya operasi pasar harga beras dengan jenis yang sama akan turun mulai dari Rp500 hingga Rp700 per kilonya dari harga jual saat ini.

Karena itu Hasyim menghimbau agar masyarakat tidak panik dan resah. Pemerintah akan selalu mengontrol penjualan harga beras di pasaran. Sedangkan bagi para pedagang Hasyim juga mengingatkan jangan berusaha berspekulasi untuk menaikkan harga beras dengan alasan langkanya persediaan beras. “Karena persediaan beras kita cukup hingga Januari 2011 mendatang,”ujar Hasyim.Adapun jumlah stok persedian beras di gudang bulog saat ini menurut Hasyim berjumlah sekitar 10 ribu ton.  Rencananya dalam waktu dekat akan datang lagi beras dari pusat. Jumlahnya  sebanyak 7ribu ton. Dengan demikian persediaan beras di perum bulog Kalbar menjadi 17ribu ton dan diperkirakan cukup hingga Januari 2011 mendatang.

Khusus untuk masyarakat menengah ke bawah seperti yang Rumah Tangga Miskin (RTS), Hasyim menjelaskan, sejak Kamis lalu hingga akhir Desember 2010 mendatang pemerintah telah menyediakan Operasi Pasar Khusus untuk menjual beras murah dengan harga Rp1.600 perkilo. “Jadi sesuai data yang kita miliki ada sekitar 396 ribu RTS di Kalbar yang berhak membeli beras dengan harga Rp1.600 perkilo di Operasi pasar khusus tersebut,” terangnya. (ash)

Analisa:
Mengapa perlu dilakukan operasi pasar?

1. Menekan harga agar tidak membumbung tinggi.
Ada kalanya beras akan menjadi mahal karena beberapa alasan seperti bencana alam sehingga gagal panen. Jika karena faktor alam siapa yang harus disalahkan? Namun jika karena terjadi penimbunan oleh oknum-oknum tertentu sehingga jumlah beras menipis di pasaran maka pemerintah melalui bulog akan bertindak sebagai stabilizer harga. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran dimana kita tahu bahwa beras merupakan salah satu makanan paling penting sehingga permintaannya juga tinggi. Tetapi jika jumlah beras di pasaran berkurang maka harganya tentu akan melambung karena walaupun mahal tetap ada yang ingin membeli. Selain itu harga beras bisa mahal karena besarnya biaya transportasi (biaya angkut) akibat kenaikan BBM ataupun rusaknya infrastruktur. Namun dengan adanya OP ini diharapkan harga bisa turun karena rakyat akan lebih memilih membeli beras OP ketimbang di pasar. Akibatnya penimbun mau tidak mau akan mengeluarkan stok berasnya (disimpan terlalu lama juga akan apek). Begitulah skenarionya.

2. Sebagai cara untuk mendistribusikan beras murah kepada rakyat kurang mampu.
Harga beras dari Bulog selalu lebih murah dari harga pasar sehingga beban pengeluaran rumah tangga masyarakat bawah dapat sedikit berkurang. Lumayan juga selisih harga normal dengan harga OP.

Seringkali kemudahan-kemudahan untuk masyarakat miskin kurang tepat sasaran. Dalam artikel di atas juga dipaparkan tentang Operasi Pasar Khusus dimana dikhususkan pada Rumah Tangga Miskin yang terdaftar. Kita berharap bahwa OPK ini tepat sasaran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Veranica Zhang mengatakan...

iya, bagus sekali diadakan operasi pasar seperti ini. Dengan demikian, harga beras sebagai makanan pokok kita dapat dikontrol. Seperti yg kt ketahui, makanan pokok di Indonesia sebagian besar adalah beras, dan hingga saat ini sangat sulit untuk menggantinya (kecuali sagu dan jagung untuk beberapa daerah). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia masih tergantung dengan beras. Dengan dilakukan OP seperti ini, otomatis rakyat menengah ke bawah jg mampu untuk membelinya

Anonim mengatakan...

OP memang bagus tapi seringkali tidak tertib. Saking banyaknya yang pengen beras murah justru ricuh. Ujung-ujungnya ada yang himpit-himpitan hingga pingsan atau dorong-dorongan jatuh dan keinjak-injak. Kalau sudah begitu bukannya meringankan beban rakyat tapi justru buat mereka jadi sakit. Untuk itu pemerintah harus memperbaiki sistem OP ini biar lebih tertib.

Posting Komentar